Segala puji hanya milik Allah yang memberiku rasa senaaang hari ini (mudah-mudahan nggak terlalu ya). Walaupun agak terlambat tapi syukurlah akhirnya bisa tahu informasinya. Tulisanku yang diikutkan pada Kontes Blog Berbagi Kisah Sejati yang diselenggarakan mbak Anazkia dan disponsori oleh Denaihati beruntung mendapat peringkat ke-3 dari 89 peserta yang mengikuti kontes ini. Judul kisah yang aku ikutkan di kontes itu adalah Gerobak Untuk Anakku
Ini lomba pertamaku yang mendapat penghargaan dari ajang festival atau kontes tulisan, jadi buatku sangat berarti. Tapi, bagaimanapun, aku tetap meyakini bahwa mungkin juga ini hanya so'al keberuntungan saja, soal rezeky. Allah yang menggerakkan para juri itu menentukan pilihannya, so aku berusaha untuk tidak terlalu senang jika mendapat kemenangan begitu juga berusaha untuk tidak terlalu kecewa jika mendapatkan kekalahan.
Tidak hanya satu kontes yang aku ikut terlibat di dalamnya, kuikuti beberapa lomba lainnya seperti yang terakhir lomba Puisi Kocak-nya mbak Fany yang ditemani mbak Fanda dalam penjuriannya atau lomba Pre-Review-nya mbak Clara tapi dalam lomba-lomba itu aku belum beruntung. Dalam keyakinanku, Allah juga yang menggerakan para juri itu untuk tidak memilihku menjadi pemenangnya dan juga peserta-peserta lain yang ber"nasib" sama denganku.
Intinya adalah mengikuti lomba-lomba semacam itu sangat positif dan besar manfaatnya untuk membuat kita lebih terpacu untuk berkarya dan berkarya. Menjadikan tulisan sebagai media untuk kita bisa saling menginspirasi, saling memotivasi, saling mendukung satu sama lain, sebagai wujud persahabatan dan persaudaraan khususnya antar para nara-blogger.
Tidak masalah untuk menjadi pemenang ataupun tidak, walaupun motivasi awalnya tentu saja para peserta lomba sangat mengharapkan kemenangan. Namun kembali ke awal, semua hanya masalah rezeky dan masalah waktu yang bisa jadi jalannya adalah masalah selera juri hehehe. Betul kan?
Masalah selera ini memang sulit diganggu gugat, karena hal ini masalah rasa yang setiap orang berbeda-beda ambang penerimaannya. Misalnya waktu ada pengumuman lomba pemenang puisi kocak, yang menurut jurinya diantara semua peserta yang menyertakan puisi kocaknya nyasulit sekali menemukan puisi yang bisa membuat mereka sekedar mesem apalagi sampai tertawa berguling-guling (hehe ini kutipan dari kata-katanya mbak Fanny lho), padahal dalam penilaianku, saat aku berjalan-jalan membaca puisi-puisi kocak peserta lomba itu banyak yang bikin aku ketawa-ketawa sendiri kecuali puisi kocakku (lho...?) karena aku memang menyadari dalam kehidupan sehari-hari aja susah bikin orang ketawa dari lawakankku kecuali anak-anakku (itu juga sesudah
Mungkiiin, keberuntunganku kali inipun karena kebetulan aja tulisanku agak-agak sesuai seleranya juri, padahal bisa jadi diantara peserta lain yang baca kisahku itu berfikiran :"Masa' sih yang kayak begini bisa dapet peringkat tiga?" atau "Yaah cuma segini aja, kira'in bagus" hehehehehe.... bukannya su'udzan ya (berprasangka jelek kepada orang lain) ini hanya ber mungkin-mungkin aja karena memang aku mengalaminya juga.
Yang bisa aku ambil hikmahnya adalah ketika kita memiliki satu keterampilan berkarya dan sekaligus cita-cita besarnya akan hal tersebut, maka harus diiringi keprofesionalan dan keikhlasan (tanpa pamrih) sehingga bagaimanapun penghargaan orang atas karya kita, maka tetaplah kita sebagai pemenangnya karena kita sudah berintegritas atas usaha kita sendiri.
So...keep try and be professional...
Semoga apa yang kita usahakan disukai Allah, disukai juga hamba-hambaNYA, aamiin...
PS: Untuk mbak Anazkia dan Denaihati trimakasih banyak atas apresiasi dan hadiahnya, sangat berarti dalam hatiku (^;^)
11 komentar:
Selamat atas kemenangannya! Semoga tambah rajin posting dan memenangkan lomba yang lain! Selamat berkarya!
Kemenangan tidak datang begitu saja, tapi memang karya anda bagus!
@ Nuances pen defollow
Terimakasih banyak ya mas atas supportnya, smg sukses jg buat mas :)
"ketika kita memiliki satu keterampilan berkarya dan sekaligus cita-cita besarnya akan hal tersebut, maka harus diiringi keprofesionalan dan keikhlasan (tanpa pamrih) sehingga bagaimanapun penghargaan orang atas karya kita, maka tetaplah kita sebagai pemenangnya karena kita sudah berintegritas atas usaha kita sendiri".
hmmm....inilah hikmah yang tak banyak diambil orang, bahkan mungkin termasuk saya.
Btw, selamat telah menjadi salah satu pemenangnya.
selamat bu....
moga menjadi awal yang bagus untuk mengembangkan diri dalam tulis menulis.....
sekali lagi...
selamaat...keep spirit...
Selamat yah, Mbak. Maaf, lambat kemari. Ini amsih sibuk ngurus untuk hadiah. Secara, dananya belum turun hehehe.. sang sponsor sedang berada di Indoensia. Insya Allah secepatnya segera diberi kabar.
Mohon jangan memutus silaturrahmi dengan anazkia.blogspot. masih ada event2 lain, Insya Allah...
slahsatu keberhasilan dlm menulis,,
selamat untuk kemenangannya mmba,, tetap semangat terus..
salam,,
selamat mbak atas juaranya.. mudah2an sukses selalu.. :D
@ YansDalamJeda
Trmkasih mas :)
@ mas shidiq
Terimakasih jg mas shidiq,anda jg selalu menyemangati sy :)
@ mb.Anaz
Inshaallah mb.Anaz kita ttp silaturahmi ada ataupun tidak ada lomba :)
@HdSence
Trmkasih ya mas :)
@ Saidi
Wah trmkasih mas saidi dan jg atas follownya :)
setuju, Teh ...
berkarya untuk menebar manfaat, itulah intinya. Selamat atas kemenangannya, ya. Sayapun sedang terus mengasah kepekaan agar tulisan saya lebih bermakna.
Kok, tempaletnya diganti? Saya suka telaga yang dulu. hehe ... kembali ke soal seleras dan rasa, teh ...
@ mb.Annie'
Lg coba2 ganti template mbak anie, mgkn pembacanya bosan, tp kl yg dulu lebih bagus, gpp sy ganti lg hehe
Selamat ya mba, bukan hanya sekedar keberuntungan mba, tapi memang sudah sewajarnya dan sepatutnya mba memenangkannya...
Posting Komentar